Mengapa Kita Tidak Bisa Hidup Tanpa Biografi
Baru-baru ini saya membaca wawancara dengan seorang novelis terkenal. Salah satu pendapatnya yang mengejutkan adalah ketika ia ditanya buku yang paling ia sukai dan paling ia hindari. Untuk pertanyaan terakhir, ia menyebut buku otobiografi. Menurut dia otobiografi selalu sangat subjektif. Bahkan banyak gombalnya. Itu alasan dia menghindar membacanya. Saya kira argumentasinya cukup beralasan. Ini juga yang membuat banyak ahli sejarah sangat berhati-hati bahkan enggan menjadikan otobiografi sebagai genre penulisan sejarah. Sampai-sampai sejumlah bioragfer di Belanda ingin menjadikan biografi sebagai fakultas tersendiri, karena tidak diterima di fakultas sejarah. Biografi dan terutama otobiografi memang unik karena menempatkan dunia dalam bingkai individu. Dalam otobiografi, seringkali yang tampak adalah individu menentukan nasib dunia, bukan sebaliknya, dunia menentukan nasib individu. Perjalanan sejarah berbelok atau dibelokkan oleh individu, bukan sebaliknya individu menapaki jalan ya...