Postingan

Kritik yang Membuat Merah Telinga para Jurnalis Televisi

Gambar
  Joseph Epstein menulis sebuah artikel opini di The Wall Street Journal belum lama ini. Judulnya “ I Envy the Nightly Newsless. ” Tulisan itu menggaungkan lagi kritik yang telah sejak lama diarahkan kepada televisi, termasuk para wartawannya. Saya yakin, meski telah terlalu sering disampaikan, wartawan televisi yang membaca tulisan Epstein pasti merah telinganya.

Sepotong Kecil Pidato Presiden Prabowo tentang Arti Nama Sri Mulyani

Gambar
Beberapa media memberitakan penggalan pidato Presiden Prabowo Subianto tentang Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, saat menghadiri peluncuran 80.081 kelembagaan koperasi desa/kelurahan di Klaten, 21 Juli lalu. Dalam pidato tersebut Prabowo mengisahkan gagasan-gagasannya yang sering merepotkan Menkeu Sri Mulyani sebagai bendahara negara dalam hal penyediaan anggaran. Menurut Prabowo, Menkeu Sri Mulyani sering harus berpikir keras bahkan stres karena hal itu. Tetapi, kata Prabowo, hal itu tidak jadi masalah karena tujuan gagasan itu adalah mulia. Dan mengenai soal-soal yang berkaitan dengan kemuliaan, dalam pandangan Prabowo, Sri Mulyani orang yang tepat. “Yang mengupayakan Menteri Keuangan, semakin stres itu. Tapi tidak apa-apa, Bu, ini mulia. Nama ibu kan Sri Mulyani, jadi harus yang mulia-mulia, Bu. Ibu akan dicintai oleh semua desa di seluruh Indonesia," kata Prabowo. Menurut media, komentar tersebut disambut tempuk tangan dan tawa hadirin. Media menyebut Prabowo melontarka...

Bagaimana Wartawan Mengonversi Rasa Marah Menjadi Produktivitas

Gambar
  Amarah, dalam pandangan yang paling naif, identik dengan makna negatif. Di dunia kerja amarah dan reaksi emosional lainnya kerap ditempatkan sebagai oposisi dari sikap profesional yang rasional.

Mengapa Kita Tidak Bisa Hidup Tanpa Biografi

Gambar
Baru-baru ini saya membaca wawancara dengan seorang novelis terkenal. Salah satu pendapatnya yang mengejutkan adalah ketika ia ditanya buku yang paling ia sukai dan paling ia hindari. Untuk pertanyaan terakhir, ia menyebut buku otobiografi. Menurut dia otobiografi selalu sangat subjektif. Bahkan banyak gombalnya. Itu alasan dia menghindar membacanya. Saya kira argumentasinya cukup beralasan. Ini juga yang membuat banyak ahli sejarah sangat berhati-hati bahkan enggan menjadikan otobiografi sebagai genre penulisan sejarah. Sampai-sampai sejumlah bioragfer di Belanda ingin menjadikan biografi sebagai fakultas tersendiri, karena tidak diterima di fakultas sejarah. Biografi dan terutama otobiografi memang unik karena menempatkan dunia dalam bingkai individu. Dalam otobiografi, seringkali yang tampak adalah individu menentukan nasib dunia, bukan sebaliknya, dunia menentukan nasib individu. Perjalanan sejarah berbelok atau dibelokkan oleh individu, bukan sebaliknya individu menapaki jalan ya...

Anda di Mana: Kubu Zero Sum atau Positive Sum

Gambar
Barangkali Anda belum sempat membaca The Economist edisi 12 Juli 2025. Di sana ada sebuah esai opini yang menarik dari seorang perempuan profesor ekonomi di Universitas Harvard. Namanya Stefanie Stantcheva. Perempuan berdarah Prancis ini adalah pemenang The John Bates Clark Medal untuk tahun 2025, yakni penghargaan tahunan prestisius yang diberikan oleh American Economic Association (AEA) kepada ekonom berusia di bawah 40 tahun yang dipandang memberikan kontribusi signifikan kepada pemikiran dan pengetahuan ekonomi. Saya akan nukilkan pikiran-pikirannya dalam esai tersebut untuk Anda, seraya membubuhkan beberapa catatan kecil. Stantcheva mengajukan pengamatan bahwa berita-berita dewasa ini, termasuk diskursus di media sosial dipenuhi tentang konflik antarkelompok, persaingan memperebutkan sumber daya yang terbatas dengan gambaran bahwa setiap kemenangan bagi satu kelompok adalah kekalahan bagi kelompok lain. Di arena perdagangan, misalnya, banyak orang Amerika berpandangan bahwa jika...