Bagaimana Wartawan Membuat Berita Ekonomi yang Bersemangat
Tajuk The Economist 16 Maret 2024 sedikit berbeda. Media Inggris itu menggambarkan perekonomian AS dengan cara pandang optimistik. Saya katakan berbeda dan optimistik karena The Economist terkenal dengan analisisnya yang tajam dan pelit memberi pujian. Seperti guru zaman dulu, redaksi majalah ini, dalam pandangan saya, sudah akan membuat muridnya lega bila memberi nilai 7,5, -- nilai tertinggi yang mungkin dicapai oleh seisi kelas.
Dengan judul
sampul ' America's Pumped Economy ', majalah itu bersemangat menyanjung
ekonomi AS. Selama ini, menurut majalah itu, ekonomi AS terlalu diremehkan oleh
kalangan yang pesimis, padahal kinerjanya luar biasa. Pada artikel tajuk yang
berjudul Pada artikel tajuk yang berjudul " Pumped Up ",
secara mozaik The Economist menyitir berbagai indikator ekonomi yang
membaik jauh lebih cerah dari sangkaan semula. Ekonomi AS digambarkan lolos
dari berbagai faktor yang dulu dipandang bisa mematikannya.
Yang saya soroti pada catatan ini adalah bagaimana pilihan kata yang segar dan otentik disajikan dalam menggambarkan hal-hal positif. Dalam memilih kata yang sifatnya menunjukkan peningkatan (plus) tulisan tajuk The Economist meyajikan kata yang bertenaga secara bergantian.
Berikut ini
contohnya:
Larger: ...it
ended 2023 nearly 3% LARGER than 12 months earlier.
Boomier: ...enjoyed
one of the BOOMIERS year so far.
Doubled: ...that
prediction since has DOUBLED.
Grown: ....the
economy has GROWN nearly by 8%....
Rude health:
....the labor market is in RUDE HEALTH too.
Quickly:.....ten
times as QUICKLY as Japan.
Fast: ...more
than twice as FAST as the euro.
Striking: ....America's expansion is all more STRIKING Extraordinary: ...to understand this, consider the reason for EXTRAORDINARY performance.
Penggunaan kata berbeda untuk maksud yang sama, seperti yang dipraktikkan The
Economist pada beberapa contoh di atas, dikenal sebagai sinonimi. Penulis
tajuk The Economist mengeksplorasi sinonimi sehingga variasi kata
memberi warna agar tidak membosankan. Namun, sinonimi saja belum cukup.
Kata-kata tersebut harus juga menggerakkan pembaca sehingga dapat merasakan apa
yang dikatakan. Oleh karena itu kata-kata indria, yaitu kata-kata yang
memampukan pembaca serasa mencecap dengan pancaindra, sangat penting. Misalnya,
ekonomi digambarkan seperti mahluk yang tumbuh ( grown).
Terakhir, yang saya kira sudah jamak kita pahami, adalah kepiawaian menggunakan antropomorfisme. Antropomorfisme adalah pemberian atribusi karakteristik, perasaan, atau tujuan yang dimiliki manusia kepada yang bukan manusia, sehingga ia layaknya seperti manusia. Perekonomian, misalnya, bukan manusia. Ia bahkan bukan mahluk hidup. Namun, wartawan The Economist menggambarkannya seolah manusia, yang bisa memikat ( striking ), sangat sehat (rude health), dan bergerak dengan cepat ( fast) . Dengan demikian ia jadi tampak nyata di hadapan kita.
Eben E. Siadari
Komentar
Posting Komentar