Apa yang Boleh dan Tidak Boleh dalam Menulis Berita Warga Negara Pendatang


Jumlah warga Amerika Serikat berlatar belakang Latin (sering disebut Latinos) kini menduduki peringkat kedua berdasarkan kelompok etnik. Jumlah mereka mencapai 62,1 juta jiwa pada 2020, atau 19 persen dari total penduduk.

Perhatian media terhadap mereka semakin besar. Kian banyak televisi menyajikan berita berbahasa Spanyol, bahkan menyediakan saluran khusus.

Seiring dengan itu dirasakan semakin perlu pemahaman yang lebih mendalam tentang mereka. Itu dibutuhkan untuk menghadirkan liputan yang akurat dan kontekstual.

Pesan ini sangat kuat disampaikan dalam online training yang disajikan NBCU Academy berjudul "Bilingual Journalism: Covering Latino Communities". Saya mengikutinya kemarin, dan sangat menarik. Online training ini dipandu oleh para anchor dan reporter NBCU, dan dapat diikuti secara cuma-cuma.

Harus diakui terdapat banyak kesalahpahaman tentang warga AS berlatar belakang Hispanik selama ini. Training ini mengajarkan bagaimana sebaiknya menyajikan berita tentang para Latinos dari perspektif lapangan.

Salah satu contoh salah kaprah tentang para Latinos adalah anggapan bahwa mereka kelompok masyarakat homogen. Sering kali para Latinos dipandang sebagai sebuah blok, baik dalam aspirasi politik, budaya, dan agama. Pada kenyataannya tidak.

Sebutan Hispanik, misalnya, tidak cukup untuk menggambarkan mereka karena tidak semua menggunakan bahasa Spanyol. Sebagian, misalnya, warga negara AS yang berasal dari Brasil, memakai bahasa Portugis.

"Orang-orang berlatar belakang Amerika Latin di seluruh Amerika mendefinisikan diri mereka secara berbeda. Mereka tertarik pada opini politik yang beragam, memiliki beragam cerita imigran, dan tinggal di banyak wilayah di negara ini. Meskipun jurnalis mungkin memiliki niat yang tulus ketika meliput dan tentang komunitas Latin, mereka harus terlebih dahulu menyadari bahwa orang-orang yang berasal dari Amerika Latin bukanlah kelompok yang monolitik. Wartawan juga harus memahami pengalaman budaya mereka secara luas dan menggunakan pengetahuan ini untuk meliput isu-isu yang mempengaruhi dan penting bagi mereka secara lebih akurat," demikian salah satu penjelasan dalam materi training ini.

Salah satu contoh yang menarik adalah tentang predikat yang disematkan kepada kalangan berlatar belakang Amerika Latin. Berikut ini misalnya.

Afro Latino: Sebutan untuk keturunan Afrika dari Amerika Latin, atau keturunan dari orang tua berdarah Afrika dan Amerika Latin.

Boricua: Keturunan Puerto Rico.

Chicano: Sebutan bagi mereka yang berdarah Meksiko di AS dan keturunannya. Kata ini digunakan secara luas pada tahun 1960-an dengan munculnya Gerakan Chicano (Chicano Movement) untuk mengekspresikan kebanggaan budaya, etnis, dan komunitas bersama.

Hispanik: Predikat untuk keturunan dari orang-orang yang berasal dari negara-negara berbahasa Spanyol.

Latina: Sebutan untuk perempuan keturunan dari mereka yang berasal dari Amerika Latin.

Latino: Sebutan untuk mereka yang berasal dari Amerika Latin. Istilah tersebut kependekan dari “latinoamericano,” digunakan menggambarkan kelompok, tetapi juga bisa merujuk pada seorang pria.

Latine: Istilah netral gender untuk Latina atau Latino, seperti juga Latinx.

Nuyorican: Warga New York keturunan Puerto Rico. Ia juga nama gerakan budaya dan politik tahun 60an-70-an di kalangan keturunan Puerto Rico.

Tejano: Warga Texas keturunan Meksiko.


Selain predikat yang sudah disebutkan, ada sebutan lain yang kerap disematkan kepada para imigran (tidak hanya yang berlatar belakang Amerika Latin). Untuk menggunakannya, wartawan perlu memahami konteksnya sehingga tidak memunculkan salah tafsir bahkan ketersinggungan. Berikut ini beberapa contohnya:

Alien: Sebutan ini kerap disematkan kepada imigran. Kata ini sebaiknya tidak digunakan karena memiliki konotasi negatif dan berisiko dipolitisasi. Kata 'imigran' lebih netral.

Anchor Baby: Ini sering dipakai merepresentasikan anak-anak dari keluarga imigran yang lahir di AS tanpa dokumen yang resmi. Istilah ini berkonotasi negatif sehingga sebaiknya gunakan istilah undocumented immigrant.

Barrio: Artinya 'lingkungan' atau 'Kawasan.' Meskipun istilah ini tidak selalu menciptakan tersinggungan tetapi tetap harus dipakai secara berhati-hati karena dapat ditafsirkan sebagai insinuasi terhadap kata 'ghetto' atau lingkungan miskin.

Illegal Immigrant: Imigran ilegal disarankan tidak disematkan kepada manusia. Manusia tidak mungkin ilegal, tindakan merekalah yang ilegal. Karena itu alih-alih memakai kata illegal immigrant, pakailah illegal immigration atau undocumented immigrant.

Eben E. Siadari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kritik yang Membuat Merah Telinga para Jurnalis Televisi

Apa yang Membuat Wartawan Bergembira Menjalankan Pekerjaannya